Latar Belakang
Pelaksanaan perayaan Idul Adha di Kampung Keparakan Kidul tiap tahun mengalami berbagai permasalahan mulai dari tidak meratanya distribusi daging dikarenakan pendataan warga yang dikelola oleh ketua RT jarang diperbarui mengingat data kependudukan sering mengalami perubahan jumlah masyarakat yang disebabkan perubahan aspek kelahiran, kematian dan pindah.
Pola pembagian distribusi masyarakat berdasarkan pembagian individu, kepala keluarga, atau rumah tangga tidak konsisten dan masih dilakukan secara manual sehingga menyulitkan dalam perhitungan dalam hal distribusi dagin qurban.
Perhitungan yang dilakukan secara perkiraan tanpa ada perhitungan yang sistematis dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara jumlah daging dalam bentuk bungkus dari shohibul qurban dan data penerima sehingga distribusi tidak merata.
Penulisan identitas shohibul dan penerima daging sering terjadi kesalahan dan tidak jelas karena pencatatan dilakukan secara manual sehingga cukup kesulitan untuk melakukan pendistribusian.
Pendataan ulang dari awal yang dilakukaan oleh Ketua RT secara manual membutuhkan waktu sehingga sering terjadi keterlambatan data penerima daging yang menyebabkan proses distribusi semakin lama.
Tujuan
Distribusi Merata, Masyarakat Merasakan Manfaatnya BerQurban.
Data distribusi qurban dapat menjadi acuan dan evaluasi di masa mendatang.
Konsep
Kebutuhan Fungsional
1. Ketua RT bisa setiap saat melakukan perubahan data penerima daging secara online/real time berdasarkan RT-nya masing-masing.
2. Masyarakat dapat melakukan pendaftaran sebagai shohibul qurban dengan mengisi form shohibul berupa nama lengkap, rukun tetangga, nomer ponsel dan paket qurban.
3. Administrator dapat melakukan verifikasi data penerima daging dan shohibul qurban.
4. Administrator dapat melakukan dan memutuskan kalkulasi distribusi qurban secara merata berdasarkan konsep kepala keluarga.
5. Ketua RT, Masyarakat dan Administrator dapat menerima laporan dari sistem.
Non Fungsional
1. Ada forum diskusi/komentar/chat.
2. Laporan dalam bentuk tulisan dan grafik dengan format XLS, PDF, dan Print.
3. Adminstrator dapat menambahkan data RT/RW dan akun.
4. Pendaftaran shohibul qurban bisa dilakukan dengan sms gateway(tidak wajib).
5. Ada informasi periode revisi data dan bukan periode revisi.
6. Sistem dapat melakukan validasi perubahan data.
Kondisi Masyarakat Sekarang
Saat ini sudah dikembangkan aplikasi dalam bentuk xls dengan konsep vlookup tetapi dalam praktiknya pernah terjadi kesalahan perumusan karena pergesaran baris dan kolom sehingga menyebabkan pola hasil distribusi yang tidak merata. Oleh karena itu perlu adanya sistem informasi yang sistematis dan konsisten.
Berbicara kebutuhan masyarakat, sudah dilakukan survey kepada ketua RT dan hasilnya dari 8 ketua RT di Kampung Keparakan, ada 6 ketua RT yang siap dan setuju dengan adanya sistem informasi secara khusus, dan ada 2 ketua RT yang masih mempertimbangkan dengan alasan tidak sering mengakses internet dan ada kekhawatiran pola hubungan sosial kemasyarakatan berkurang dengan adanya teknologi baru.
#KAMPUNGKEPARAKAN #KAMPUNGINFORMATIKA
Pengembangan
Tahap MVC, View 90%
Rencana Rancangan Antarmuka
Aplikasi http://qurban.masjidalanhar.com/